MAKALAH INDEKS SIMILARITAS DAN INDEKS JARAK
MAKALAH
INDEKS SIMILARITAS DAN INDEKS JARAK
KELOMPOK IIB
1.
Laurensius
Ngobha
2.
Marlin
Fanggi Tasik
3.
Jan
Quarius Thalo
4.
Theresia
Virginia Belmo
5.
Roberto
Andri Quinus Jangga
6.
Nelciyanti
Seuk
7.
Rita
Andayany Triyanti Bola
8.
Yuliana
Jal
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
1.2
Latar Belakang
Dalam
perkembangan pesat teknologi informasi pada decade ini, masyarakat terpapar
terhadap volume informasi yang semakin hari bertambah besar. Tentunya timbul
pertanyaan bagaimasna pemakai dapat secara efektif memanfaatkan dan
mengintergerasikan volume yang semakin besar ini.
Dokumen, pengguna, metadata, dan jenis-jenis entitas lain ditemukan dalam domain ilmiah atau
akademis, yang dapat ditemukan di web domain, semua ini dianggap sebagai objek
data yang berisi informasi. Informasi demikian ini dapat mencirikan fitur
konten individu benda, serta hubungan antara objek, dari sama atau berbagai
jenis sumber.
Banyak karya telah berfokus pada
menggunakan satu jenis hubungan ketika menghitung persamaan onjek data.
Pendekatan yang menghitung kesamaan objek dokumen-query menggunakan hubungan
jangka dokumen meliputi : model ruang vector (VSN) [1], general lized model
ruang vector [2], semantic indeksing [3], ekspasi permintaan dan ruang vector
dinamis modifikasi [4].
Angka
indeks merupakan peralatan statistik yang sangat populer guna mengukur
perubahan atau melakukan perbandingan antara variabelvariabel ekonomi dan
sosial. Perubahan atau perbandingan antar variabel dari waktu ke waktu dan yang
dinyatakan dengan angka indeks umumnya lebih mudah dimengerti (Dajan, 1985).
Angka
indeks atau indeks adalah angka yang dipakai sebagai alat perbandingan dua atau
lebih kegiatan yang sama untuk kurun waktu yang berbeda dan dinyatakan dalam
satuan persen (Hasan, 2003).
Tujuan
pembuatan angka indeks adalah mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan
dalam dua waktu yang berlainan, seperti indeks harga untuk mengukur perubahan
harga, indeks biaya hidup untuk mengukur tingkat inflasi, dan sebagainya
(Supranto, 2008).
Dalam membuat angka indeks diperlukan dua macam waktu
yaitu (Supranto, 2008):
1.
Waktu
dasar (Base Period) Waktu dasar adalah waktu di mana suatu kegiatan (kejadian)
digunakan sebagai dasar perbandingan.
2.
Waktu
yang bersangkutan atau sedang berjalan (Current Period) Waktu yang bersangkutan
adalah waktu di mana suatu kegiatan (kejadian) digunakan sebagai dasar
perbandingan terhadap kegiatan (kejadian) pada waktu dasar.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan
masalah dari makalah ini sebagai berikut :
1.
Apa
pengertian, sifat, dan syarat dari indeks similaritas ?
2.
Apa
pengertian, manfaat, syarat-syarat dan pengelompokan dari indeks Klustering?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
makalah ini sebagai berikut:
1.
Memahami
pengertian, sifat dan syarat dari indeks similaritas
2.
Memahami
pengertian, manfaat, dan pengelompokan daei indeks Klustering
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Similaritas
A.
Pengertian
Fungsi kemiripan menghitung kesamaan dan ketidak samaan
antara dua objek yang diobservasi. Objek yang dimaksud disini adalah komunitas
yang saling berbeda. Ludwig & Reynolds (1988) menyatakan bahwa kemiripan
suatu komunitas dengan komunitas lain dapat dinyatakan dengan similarity
coefficients dan distance coefficients. Similarity
coefficients memiliki nilai yang bervariasi antara 0 (jika kedua komunitas
benar-benar berbeda) hingga 1 (jika kedua komunitas identik). Similarity
coefficients dapat ditunjukkan dengan beberapa indeks seperti
indeks Dice dan Jaccards. Distance coefficients atau dissimilarity
coefficients merupakan kebalikan dari similarity
coefficients.Distance coefficients dapat dihitung menggunakan tiga
kelompok indeks yaitu E-group (the Euclidean distance coefficients), BC-group
(Bray-Curtis dissimilarity index), dan RE-group (the relative Euclidean
distance). Dari ketiga kelompok di atas, Ludwig & Reynolds
(1988) merekomendasikan untuk menggunakan BC-group (Bray-Curtis
dissimilarity index) dan RE-group (the relative Euclidean distance) dalam
menghitung indeks ketidaksamaan karena perhitungan dengan Euclidean distance
coefficients dapat memberikan hasil yang bias.
Suatu transformasi T adalah transformasi kesambungan
apabila ada sebuah konstanta k>0 sehingga untuk setiap pasang titik P, Q
berlaku P’Q’= k PQ dengan P’=T (p) dan Q’=T(Q).
B.
Sifat-sifat Similaritas
1.
Similaritas
mempertahankan besar titik sudut
Teorema 20:
similarity mempertahankan besar sudut.
Andaikan A’
= Lk (A)
B’ = Lk (B)
C’ = Lk (C)
Maka A’C’ =
k AB,
B’C’ = k BC,
C’A’ = k CA
2.
Similaritas
mempertahankan kesejajaran
Ambil dua garis t, r dengan t//r. Titik P diluar t dan f. Tarik dua
garis melalui P yang memotong t di A dan di B, dan memotong r di C dan di D.
Misalkan similaritas Lk membawa gambar ini menjadi gambar yang lain
dengan A’= L (A) ; B’=L (B) ; C’=L (C) ; D’= L (D) ; P’= L (P),maka P’, A’, C’
akan segaris, P’, B’, D’ akan segaris A’B’= t’ ; C’ D’ = r’. Karena t//r
maka
=
’
=
=
=
=
, jadi
=
.
C.
Similaritas Uniter Matriks
Repesentasi Grup Berhingga
Menurut teorema Cayley, jika G suatu grup berhingga maka terdapat suatu grup permutasi yang isomorfis dengan G. Sembarang permutasi pada himpunan G dapat direpresentasikan oleh suatu matriks yang disebut matriks
permutasi.
Definisi 1.1.
Misalkan G = { g1, g2, g3, ... , gn } dan p adalah suatu permutasi pada G dengan
g1
g2 g3
......gn
p = p(g1)
p(g2) p(g3) ......p(gn) .Dibentuk matriks
A(p) = [
aij(p) ]dengan 1,
jika p (gi) = gj
0, jika p (gi) ≠
gj
A(p) disebut matriks permutasi dari p
Sebagai contoh misalkan G = { e, a, b, c }dan p permutasi pada G dengan
p(e) = a, p(a)= b, p(c) = d, p(d) = e yang dapat ditulis sebagai p = e
a b c
Diperoleh = a b
c e
a11(p) = 0 a12(p) = 1
a13(p) = 0 a14(p) = 0
a21(p) = 0 a22(p) = 0
a23(p) = 1 a24(p) = 0
a31(p) = 0
a32(p) = 0 a33(p) = 0 a34(p) = 1
a41(p) = 1 a42(p) = 0
a43(p) = 0 a44(p) = 0
0 1 0 0
Jadi A(p) = 0 0 0 1
0 0 0 1
1 0 0
0
Sehingga setiap grup berhingga G dapat direpresentasikan oleh himpunan matriks permutasi. Jika
g1 g2 g3 ............... gn
P(g1) p(g2) p(g3) ...............p(gn)
Maka invers dari p adalah p-1 p(g1) p(g2) p(g3) .........p(gn)
g1
g2 g3 .............gn
Jadi, diperoleh aij(p) = aji(p) = aij‐1(p). Sehingga matriks permutasi selalu merupakan matriks uniter.
D.
Penerapan
Similaritas di Bidang Perikanan
·
Indeks
Jaccard
SJ =
·
Indeks
Sorensen
Ss
=
·
Indeks
Baroni-Uebani & Buser
SB =
·
Indeks
Morisita dapat dihitung sebagai berikut :
IM =
1 xiyi
(y1+y2)N1N2
Contoh Soal : Similaritas atau
Bray Curtys, Ecludien,Morista dan Jacard
Menghitung indeks kesamaan jenis ikan dari family Scombridae
1.
Masukkan
data ke dalam exel
2.
Copy
data dari exel ke software past
3.
Blok
data, lalu pilih menu multivariate, kemudian pilih icon similarity and distance
indices
4.
Pilih
icon Euclidean pada similarity or distance index
5.
Pilih
bray curtys untuk menentukan similaritas
6.
Pilih
morista
7.
Pilih
jaccard
2.2 Clustering
A.
Pengertian
Clustering atau
klasterisasi adalah metode pengelompokan data. Menurut Tan, 2006 clustering adalah
sebuah proses untuk mengelompokan data ke dalam beberapa cluster atau
kelompok sehingga data dalam satu cluster memiliki tingkat
kemiripan yang maksimum dan data antar cluster memiliki
kemiripan yang minimum.
Clustering merupakan
proses partisi satu set objek data ke dalam himpunan bagian yang
disebut dengan cluster. Objek yang di dalam cluster memiliki
kemiripan karakteristik antar satu sama lainnya dan berbeda dengan cluster yang
lain. Partisi tidak dilakukan secara manual melainkan dengan suatu
algoritma clustering. Oleh karena itu, clustering sangat berguna
dan bisa menemukan group atau kelompokyang tidak dikenal dalam
data.
Clustering banyak digunakan dalam
berbagai aplikasi seperti misalnya pada business inteligence, pengenalan
pola citra, web search, bidang ilmu biologi, dan untuk
keamanan (security). Di dalam business
inteligence, clustering bisa mengatur banyak customer kedalam
banyaknya kelompok. Contohnya mengelompokan customer ke dalam
beberapa cluster dengan kesamaan karakteristik
yankuat. Clustering juga dikenal sebagai data segmentasi
karena clustering mempartisi banyak data set ke dalam
banyak group berdasarkan kesamaannya. Selain itu clustering juga
bisa sebagai outlier detection.
B.
Asumsi-asumsi
(syarat) Clustering
Menurut
Han dan Kamber, 2012, syarat sekaligus tantangan yang harus dipenuhi oleh suatu
algoritma clustering adalah:
1. Skalabilitas
Suatu metode clustering harus mampu menangani data dalam jumlah yang
besar. Saat ini data dalam jumlah besar sudah sangat umum digunakan dalam
berbagai bidang misalnya saja suatu database. Tidak hanya berisi ratusan objek,
suatu database dengan ukuran besar bahkan berisi lebih dari jutaan objek.
2. Kemampuan
analisa beragam bentuk data Algortima
klasteriasi harus mampu dimplementasikan pada berbagai macam bentuk data
seperti data nominal, ordinal maupun gabungannya.
3. Menemukan cluster dengan
bentuk yang tidak terduga
Banyak algoritma clustering yang
menggunakan metode Euclidean atau Manhattan yang
hasilnya berbentuk bulat. Padahal hasil clustering dapat berbentuk
aneh dan tidak sama antara satu dengan yang lain. Karenanya di butuhkan
kemampuan untuk menganalisa cluster dengan bentuk
apapun pada suatu algoritma clustering.
4. Kemampuan
untuk dapat menangani nois
Data tidak selalu dalam keadaan baik.
Ada kalanya terdapat data yang rusak, tidak dimengerti atau hilang. Karena
system inilah, suatu algortima clustering dituntut untuk mampu
menangani data yang rusak.
5. Sensitifitas
terhadap perubahan input
Perubahan atau penambahan data pada
input dapat menyebabkan terjadi perubahan pada cluster yang
telah ada bahkan bisa menyebabkan perubahan yang mencolok apabila menggunakan
algoritma clustering yang memiliki tingkat sensitifitas rendah.
6. Mampu
melakukan clustering untuk data dimensi tinggi Suatu kelompok data
dapat berisi banyak dimensi ataupun atribut. Untuk itu diperlukan
algoritma clustering yang mampu menangani data dengan dimensi yang
jumlahnya tidak sedikit.
C. Manfaat
Clustering
1.
Clustering merupakan
metode segmentasi data yang sangat berguna dalam prediksi dan analisa masalah
bisnis tertentu. Misalnya Segmentasi pasar, marketing dan pemetaan zonasi
wilayah.
2.
Identifikasi obyek
dalam bidang berbagai bidang seperti computer vision dan image processing.
Pengelompokan dari Clustering ,di bagi atas 4
diantaranya ,sebagai berikut :
1. Indeks
Euclidean
Ruang
Euclidean adalah ruang dasar geometri . Awalnya, ini adalah ruang tiga dimensi geometri Euclidean , tetapi dalam matematika modern,
ada ruang Euclidean dari setiap dimensi integer nonnegative :
·
Termasuk
ruang tiga dimensi dan bidang Euclidean ( dimensi dua). Ini telah diperkenalkan oleh ahli matematika Yunani Kuno Euclid
dari Alexandria ,
·
kualifikasi Euclidean telah
ditambahkan untuk membedakannya dari ruang lain yang dipertimbangkan
dalam fisika dan matematika modern. Geometer Yunani kuno memperkenalkan ruang Euclidean
untuk memodelkan alam semesta fisik .
Inovasi besar mereka adalah untuk membuktikan semua sifat ruang ( teorema ) dengan mulai dari beberapa sifat
dasar, yang disebut postulat ,
yang dapat dianggap sebagai bukti (misalnya, ada satu garis lurus yang melewati
dua titik), atau tampaknya tidak mungkin. untuk membuktikan ( postulat paralel ). Setelah pengenalan pada akhir abad
ke-19 dari geometri non-Euclidean , postulat lama telah diformalkan untuk
mendefinisikan ruang Euclidean melalui teori aksiomatik . Definisi lain dari ruang Euclidean dengan
rata-rata ruang vektor dan aljabar linier telah terbukti setara dengan definisi
aksiomatik. Ini adalah definisi ini yang lebih umum digunakan dalam matematika
modern, dan dirinci dalam artikel ini.
·
Untuk
semua definisi, ruang Euclidean terdiri dari titik, yang hanya ditentukan oleh
sifat-sifat yang harus dimiliki untuk membentuk ruang Euclidean. Pada dasarnya
hanya ada satu ruang Euclidean dari setiap dimensi; yaitu, semua ruang Euclidean dari dimensi yang
diberikan adalah isomorfik . Oleh karena itu, dalam banyak kasus,
dimungkinkan untuk bekerja dengan ruang Euclidean tertentu, yang umumnya
merupakan ruang- ruang nyata dilengkapi dengan produk titik . Isomorfisme dari ruang Euclidean ke mengasosiasikan ke setiap titik sebuah n- angka dari bilangan real , yang menempatkannya di ruang Euclidean
dan disebut koordinat Cartesian .
Ruang Euclidean diperkenalkan
oleh orang Yunani kuno sebagai abstraksi ruang
fisik kita. Inovasi besar mereka, yang muncul dalam Elemen Euclid adalah untuk membangun
dan membuktikan semua geometri dengan
mulai dari beberapa sifat yang sangat mendasar, yang disarikan dari dunia
fisik, dan tidak dapat dibuktikan secara matematis karena kurangnya alat yang
lebih mendasar. Properti ini disebut postulat , atau aksioma dalam bahasa modern.
Cara mendefinisikan ruang
Euclidean ini masih digunakan dengan nama geometri sintetik . Pada 1637, René Descartes memperkenalkan koordinat Cartesian dan menunjukkan bahwa ini
memungkinkan pengurangan masalah geometrik pada perhitungan aljabar dengan
angka. Pengurangan geometri menjadi aljabar adalah perubahan besar sudut pandang, karena, sampai saat
itu, bilangan real yaitu, bilangan rasional dan bilangan non-rasional bersama-sama
didefinisikan dalam istilah geometri, sebagai panjang dan jarak. Geometri
Euclidean tidak diterapkan dalam ruang lebih dari tiga dimensi hingga abad
ke-19. Ludwig Schläfli menggeneralisasi geometri
Euclidean ke ruang n dimensi menggunakan metode sintetik dan
aljabar, dan menemukan semua polytopes reguler (analog berdimensi lebih tinggi dari padatan Platonik ) yang ada di ruang
Euclidean dengan sejumlah dimensi. Meskipun banyak menggunakan pendekatan
Descartes, yang disebut geometri analitik , definisi ruang
Euclidean tetap tidak berubah sampai akhir abad ke-19. Pengenalan ruang vektor abstrak memungkinkan
penggunaannya dalam mendefinisikan ruang Euclidean dengan definisi aljabar
murni. Definisi baru ini telah terbukti setara dengan definisi klasik
dalam hal aksioma geometrik. Definisi aljabar inilah yang
sekarang paling sering digunakan untuk memperkenalkan ruang Euclidean.
2. Indeks
Bray-Curtis
Menurut Handoyo
(2006) pola pengelompokan habitat terumbu karang di lihat dengan analisis
cluster berdasarkan indeks similaritas Bray Curtis yang menggunakan data
komposis habitat (parameter biologis). Data komposisi habitat yang digunakan
untuk pengelompokan tersebut yaitu nilai presentase tutupan karang hidup
berdasarkan life form (Dartnal dan Jones 1986 dalam Handoyono 2006). Dengan
rumus indeks similarita Bray Curtis :
Keterangan :
B : Disimilaritas Bray Curtis
S : similaritas Bray Curtis
Xij, Xik : jumlah jenis ke-1 dalam setiap sampel j dan k
n : jumlah jenis dalam sampel
Indeks similaritas Bray Curtis
berkisar antara 0-1. Nilai S= 0 menuunjukkan tingkat kesamaan yang paling
rendah dan nilai S = 1 menunjukkan kesamaan yang paling tinggi. Kumpulan indeks
similaritas Bray Curtis digunakan untuk membuat matriks similaritas dan
kemudian dikombinasikan untuk membentuk dendogram berdasarkan metode
keterkaitan (ikatan) rata-rata antar
kelompok. Dari nilaai tingkat keterkaitan dibuat hirarki kelompok
stasiun pengamatan (habitat).
3. Indeks
Morista
Pola sebaran spasial suatu spesies dapat diidentifikasi
dengan menggunakan berbagai macam indeks sebaran, antara lain dengan rasio
varian dan mean, Indeks Clumping, Koefisien Green, Indeks Morisita,
Standarisasi Indeks Morisita dan rasio antara kepadatan observasi dengan
kepadatan harapan (Rani 2003). Iwao (1968) menyatakan bahwa Indeks Morisita
(Id) adalah yang paling sering digunakan untuk mengukur pola sebaran suatu
spesies karena hasil perhitungan dari indeks tersebut tidak dipengaruhi oleh
perbedaan nilai rataan dan ukuran unit sampling. Southwood (1966) dan Pielou
(1969) juga menyatakan hal yang sama. Menurut Southwood, indeks Morisita dapat
menunjukkan pola sebaran suatu spesies dengan sangat baik. Indeks ini bersifat
independent terhadap tipe-tipe distribusi, jumlah sampel dan nilai rataannya.
Oleh karena itu, menurut Pielou (1969) berapa pun ukuran contohnya, indeks
Morisita akan memberikan hasil yang relatif stabil. Standarisasi indeks
Morisita merupakan perbaikan dari Indeks Morisita dengan meletakkan suatu skala
absolut antara -1 hingga 1. Suatu penelitian simulasi membuktikan bahwa indeks
ini merupakan metode terbaik untuk mengukur pola sebaran spasial suatu individu
karena tidak bergantung terhadap kepadatan populasi dan ukuran sampel (Rani
2003).
4. Indeks
Jaccard
Indeks
Jaccard , juga dikenal sebagai Intersection over
Union dan koefisien kesamaan Jaccard (awalnya diberinama Perancis koefisien
de komunauté oleh Paul Jaccard ),adalah statistik yang digunakan untuk mengukur kesamaan dan keragaman set sampel . Koefisien Jaccard mengukur
kesamaan antara set sampel hingga, dan di definisikan sebagai ukuran
persimpangan dibagi dengan ukuran gabungan set sampel: (Jika A dan B keduanya kosong,
kita mendefinisikan J ( A , B )
= 1.)
Jarak Jaccard , yang
mengukur dis kesamaan antara set sampel, adalah komplementer terhadap
koefisien Jaccard dan diperoleh dengan mengurangi koefisien Jaccard dari 1,
atau, setara, dengan membagi perbedaan ukuran serikat dan persimpangan dua set
oleh ukuran serikat: Interpretasi alternatif dari jarak Jaccard adalah
sebagai rasio ukuran perbedaan simetris ke serikat.Jarak ini
adalah metrik pada koleksi semua set
hingga.
Ada juga versi jarak Jaccard untuk pengukuran , termasuk pengukuran probabilitas . Jika adalah ukuran pada ruang yang terukur , lalu kita mendefinisikan
koefisien Jaccard oleh , dan jarak Jaccard oleh .
Perawatan
harus diambil jika atau karena formula ini tidak
didefinisikan dengan baik dalam kasus ini.Skema permutasi sensitif minitas minimum minHash yang independen dapat
digunakan untuk menghitung estimasi akurat dari kesamaan kesamaan kartu Jaccard
dengan pasangan set, di mana setiap set diwakili oleh tanda tangan berukuran
konstan yang berasal dari nilai minimum fungsi
hash .
Contoh Soal:
Pengelompokan
ikan menggunakan klustering pada komunitas padang lamun di perairan Teluk Ambon
Dalam
1. Masukkan data dalam Microsoft exel
2.
Masukan data kedalam Software PAST
3. Pilih menu Multivarite, lalu
pilih icon clustering kemudian pilih icon Classical
4.Maka akann
tampak hasil seperti ini
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan tersebut maka kesimpulan daei makalah ini sebagai berikut :
Fungsi
kemiripan menghitung kesamaan dan ketidak samaan antara dua objek yang
diobservasi. Objek yang dimaksud disini adalah komunitas yang saling berbeda.
Ludwig & Reynolds (1988) menyatakan bahwa kemiripan suatu komunitas dengan
komunitas lain dapat dinyatakan dengan similarity
coefficients dan distance coefficients. Similarity
coefficients memiliki nilai yang bervariasi antara 0 (jika kedua komunitas
benar-benar berbeda) hingga 1 (jika kedua komunitas identik).
Clustering merupakan
proses partisi satu set objek data ke dalam himpunan bagian yang
disebut dengan cluster. Objek yang di dalam cluster memiliki
kemiripan karakteristik antar satu sama lainnya dan berbeda dengan cluster yang
lain. Partisi tidak dilakukan secara manual melainkan dengan suatu
algoritma clustering. Oleh karena itu, clustering sangat berguna
dan bisa menemukan group atau kelompokyang tidak dikenal dalam
data. Ruang Euclidean adalah ruang dasar geometri. Menurut
Handoyo (2006) pola pengelompokan habitat terumbu karang di lihat dengan
analisis cluster berdasarkan indeks similaritas Bray Curtis yang menggunakan
data komposis habitat (parameter biologis). Iwao (1968) menyatakan bahwa Indeks
Morisita (Id) adalah yang paling sering digunakan untuk mengukur pola sebaran
suatu spesies karena hasil perhitungan dari indeks tersebut tidak dipengaruhi
oleh perbedaan nilai rataan dan ukuran unit sampling. Indeks Jaccard , juga
dikenal sebagai Intersection over Union dan koefisien kesamaan
Jaccard (awalnya diberinama Perancis
koefisien de komunauté oleh Paul Jaccard ),adalah statistik yang digunakan untuk mengukur kesamaan dan keragaman set sampel .
DAFTAR PUSTAKA
Bray, JR dan JT Curtis. 1957. Penahbisan Komunitas
hutan daratan tinggi Wisconsin selatan. Monografi Ekologis 27:325-349
^Pierre Legendre& Louisa Legendre. 1998. Ekologi
numerik. Edisi Bahasa Inggris ke-2. Elsevier Science BV,Amsterdam.
^Bloom ,SA 1981. Indeks kesamaan dalam studi
komunitas: potensi perangkap. Ekologi Laut-seri kemajuan 5: 125-128
^ “Bab 5 Ukuran jarak antara sampel: non-Euclidean”
(PDF).
^ “Braycurtis – mothur
Indeks dissimilaritas untuk ahli Ekologi
komunitas.cc.oulu.fi
Komentar
Posting Komentar