IDENTIFIKASI JENIS IKAN YANG DI TANGKAP NELAYAN NAMOSAIN KUPANG
LAPORAN
IDENTIFIKASI
JENIS IKAN YANG DI TANGKAP NELAYAN NAMOSAIN KUPANG
ROBERTO
ANDRI QUINUS JANGGA
1713020014
JURUSAN
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
dan Syukur ku haturkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa,karena atas berkat dan bimbinganya saya dapat menyelesaikan
tulisan laporan ini.Adapun judul dari laporan ini ialah “Identifikasi Jenis Ikan
Yang Ditangkap Nelayan Namosain.Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengkaian Stok Ikan.
Masih banyak kekurangan dalam laporan
ini, oleh karenya sangat dibutuhkan saran dan keritik dari pembaca Semoga
tulisan ini dapat bermanfat bagi pembaca yang budiman.
Kupang,
September 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
LATAR
BELAKANG………………………………………………………………….
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………
1.1 Latar
belakang……………………………………………………………….
1.2 Rumusan
masalah……………………………………………………………
1.3 Tujuan………………………………………………………………………..
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA………………………………………………………….
2.1
Bagian tubuh ikan…………………………………………………………….
2.2
Rangka dan bentuk tubuh…………………………………………………….
2.3
Klasifikasi Ikan………………………………………………………………..
BAB III METODE PRAKTIKUM…………………………………………………………
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………………………
4.1
Hasil……………………………………………………………………………..
4.2
Pembahasan……………………………………………………………………..
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan………………………………………………………………….
5.2
Saran…………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Berdasarkan catatan FAO pada tahun 2001, Indonesia
menduduki peringkat ke enam sebagai negara penghasil produk perikanan di dunia,
dengan penerimaan devisa sebesar USD 1,4 milyar (Nurdjana, 2001). Secara
geografis, kawasan timur Indonesia merupakan
kawasan yang sebagian besar terdiri dari laut, yang perkembangan
kelautannya pada abad XXI di proyeksikan
akan menjadi penting (Agoes, 2001).
Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai propinsi yang berada di
kawasan timur, mempunyai perairan yang cukup luas yaitu 199.520 km2 dengan
garis pantai sepanjang 5.700 km (Bappeda NTT, 2004).
Dengan
adanya Undang-Undang Otonomi NO. 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan
Undang-Undang No. 25 Tahun 1999, tentang perimbangan keuangan antar pemerintah
pusat dan daerah, maka kegiatan pengelolaan wilayah pesisir menjadi tanggung
jawab daerah (Agoes, 2001 ; Dahuri et al, 2004). Sejalan dengan semangat
otonomi daerah, maka Pemda NTT berusaha mendatangkan income dengan cepat. Salah satu kegiatan populer yang di canangkan adalah GEMALA (Gerakan Masuk Laut). Kegiatan ini dimaksud, untuk
mengoptimalisasikan wilayah pesisir, guna meningkatan ekonomi masyarakat
pesisir sekaligus Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menyikapi hal tersebut, Pemda NTT terus berbenah diri dalam sektor
perikanan dan kelautan, termasuk wilayah pesisir yang berpotensi, seperti,
Teluk Kupang.
Penamaan,
menurut Kridalaksana (2008:160) dalam Aryanegara (2015), merupakan proses
pencarian lambang bahasa untuk menggambarkan objek, konsep, proses, dan
sebagainya. Demikian pula dalam penamaan ikan yang memiliki peran penting dalam
kehidupan masyarakat di Namosain Kupang karena hal tersebut berfungsi sebagai
simbol penanda setiap ikan yang telah ditangkap. Identifikasi jenis ikan
memiliki arti penting bila ditinjau dari sudut ilmiah dikarenakan seluruh
urutan pekerjaan selanjutnya sangat bergantung dari hasil identifikasi yang
benar dari suatu spesies. Berbagai wilayah Indonesia memiliki penamaan jenis
ikan yang berbeda-beda. Contohnya ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis)
merupakan salah satu spesies dari Famili Carangidae. Bangka Belitung khususnya
Pulau Bangka, ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) memiliki nama lokal
ikan Ciu.
Melihat kondisi di atas tujuan utama laporan
ini adalah untuk menganalisis jenis ikan hasil tangkapan utama nelayan.
Keterbatasannya informasi mengenai hal tersebut sehingga diharapkan hasil
kajian ini dapat memberikan kontribusi dan informasi bagi pengelolaan perikanan
tangkap di wilayah Namosain Kabupaten Kupang.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka
masalah dalam laporan ini ialah sebagai berikut.
1)
Apa saja jenis ikan yang di tangkap oleh
nelayan Namosain
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan ini untuk menjelaskan enis ikan yang
di tangkap oleh nelayan Namosain
BAB
II
TINAJUAN
PUSTAKA
2.1Bagian-bagian Tubuh Ikan
Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi
ikan yaitu bentuk luar dari tubuh ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan
ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis
ikan.Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di
perairan.Sebelum kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan yang bias menunjukan
dimana habitat ikan tersebut,ada baiknya
kita mengenal bentuk-bentuk tubuh ikan
secara keseluruhan beserta ukuran-ukuran yang digunakan dalam identifikasi
ukuran tubuh ikan.Ukuran standar yang dipakai merupakan pengukuran yang diambil
dari sati titik ketiti yang lain tanpa melalui lengkungan badan.
1.
Panjang total (TL) di ukur mulai dari
bagian terdepan moncong bibir hingga uung ekor.
2.
Panjang standar (SL) di ukur Mulai dari
bagian terdepan moncong/bibir hingga pertengahan pangkal sirip ekor (pangkal sirip
ekor bukan berarti sisk terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanang
sampai ke sirip ekor.
3.
Panjang kepala (HL) di ukur mulai dari
bagian terdepan moncong/bibir bagian terbelakang operculum atau membrane
operculum(Jefri 2010)
2.2 Rangka dan Bentuk
Tubuh
Pengenalan dtrultur ikan tidak terlepas dari morfologi
ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakn ciri-ciri yang mudah dilihat dan
diingat dalam mempelajari jenis ikan.Morfologi ikan sangat berhubungan dengan
habitat ikan tersebut di perairan (Wahyuningsih dan barus 2006).
Rangka ikan berfungsi untuk menegakan tubuh,menunang atau
menyokong organ-organ tubuh.Secara tidak lansung rangka menentukan bentuk tubuh
ikan yang beraneka ragam.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tulang-tulang
yang membentuk system rangka berkaitan terhadap lingkungan secara terus
menerus(Wahyuningsih dan barus 2006).
A Sirip
Sirip
pada ikan umumnya ada yang berpasangan ada yang tidak.Sirip punggung,sirip
ekor,dan surup dubu disebut sirip tunggal atau sirip tidak berpasangan.Sirip
dan sirip perut disebut sirip berpasangan.Macam-macam sirip ekor dapat
dibedakan berdasarkan bentuk sirip tersebut.Bentuk-bentuk sirip ekor yang
simetris yaitu bentuk membulat,bentuk persegi atau tegak,bentuk sedikit cekung atau berlenguk
tunggal,bentuk bulan sabit.
B.Struktur kulit
Kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis) dan lapisan
luar (porium).Epidermis selalu basah di karenakan adanya lender yang dihasilkan
oleh sel-sel yang berbentuk piala yang terdapat diseluruh permukaan tubuhnya.Lendir
ini berguna untuk mengurangi gesekan dengan air agar ikan berenang lebih
cepat,mencegah infeksi dan menutup luka,sebagai lapisan semiperabel yang
menghambat masuk keluarnya air melalui kulit (Rahardo dkk,2010)
2.3 Klasifikasi ikan
Klasifikasi ikan dibedakan menjadi tiga kelas utama berdasarkan taksonominya
yaitu:
1.
Kelas agantha
Meliputi
ikan primitive seperti lamprey,berumur 550 uta tahun yang lalu dan sekarang
tinggal 50 spesies.Karakteristik ikan ini tidak memilki sirip yang berpasangan
tetapi memiliki satu dau sirip punggung dan sirip ekor.
2.
Kelas chondroichhthyes
Memiliki
kareteristik adanya tulang rawan dan tidak mempunyai sisik termasuk kelas
primitive umur 450 uta tahun yang lalu dan sekarang tinggal 300
spesies,Misalnya ikan pari dan ikan hiu.
3.
Kelas osteichyes
Merupakan
ikan teleostei yang merupakan ikan tulang sejat, merupakan ikan kelompok
terbesar jumlahnya dari seluruh ikan yaitu melebihi 20.000 spesies dan
ditemukan pada 300 juta tahun lalu (Barus dan Hesti,2006)
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan pada 14 September 2019 di
Pelabuhan pendaratan ikan Namosain dan di tempat jual ikan di
Namosain.Identifikasi sampel ikan yang di peroleh di lakukan di Laboratorium
Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Nusa Cendana Kupang.
Metode pengambilan data jenis ikan di lakukan dengan
metode wawancara lansung pada nelayan tanpa kuisioner. Wawancara merupakan
sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh
peneliti untuk dijawab (Danim, 2010)
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
1.Ikan Kembung
Mas
Klasifikasi
ikan Kembung Mas (Rastrelliger brachysoma)
Klasifikasi
ikan kembung menurut Saanin (1984) sebagai berikut
Kingndom : Animalia
Filum : chordata
Class : Pisces
Ordo : Parchomorphy
Famili : Scombridae
Genus : Rastrelliger
Spesies
: (Rastrelliger brachysoma)
2.Ikan
Tongkol (Euthunus)
Klasifikasi ikan
tongkol
Kingndom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Pisces
Ordo :
Percomorphi
Famili
: Scomberidae
Genus :
Euthunus
Spesies : Euthunus sp.
3.IKAN Teri
Kingdom:
|
Animalia |
Filum:
|
Chordata |
Kelas:
|
Actinopterygii |
Ordo:
|
Clupeiformes |
Famili:
|
Engraulidae
|
4.2 Pembahasan
1.Ikan Kombong Mas
Ikan kembung merupakan enis ikan laut masuk kedalam genus
Restelliger dengan family Scombridae.Ikan ini masih dalam satu kerabat dengan
ikan tenggiri,tongkol,tuna.Ikan Kembung juga
memilki nama lain tergantung dengan wilayah.Ikan kembung memilki tubuh
streamline.Panjang biasanya 1,4 sampai 1,8 kali panang FL.Warna tubuh terdapat
garis hitam memanang dibagian punggung dan bintik hitam di tubuh dekat sirip
pectoral
Sirip dorsal berwarna kuning dengan uung hitam,Sirip
Caudal dan pectoral berwarna kekuning-kuningan,Ikan kembung ini memilki warna
kebiruan kehijauan di bagian atas dan bagian bawah berwarna putih
kekuningan.Dua garis hitam di bagian punggung,satu garis hitam dekat sirip dada
dan bagian badan berwarna gelap memanang diatas garis rusuk.Bagian sirip
punggung memilki warna abu-abu kekuningan,sirip ekor dan dada kekuningan.Ikan
ini memilki panang maksimum 35 cm dengan pajnang rata-rata mencapai 20-25
cm.secara umum ikan kembung ini memilki tubuh ramping dan panjang gelap lebih
tinggi dari kepala.Bagian tubuh ditutupi dengan sisik halus dan sokselet di
bagian belakang sirip dada,dan terdapat selaput lemak pada kelopak bagian
mata.Lapisan insang terlihat jelas apa bila mulut di buka dengan umlah mencapai
30-46 buah.Ikan kembung betina memiliki genus yang sama dengan ikan kembung
jantan.Ciri yang membendakanya adalah adanya satu bintik atau totol hitam dekat
sirip dada pada ikan kembung jantan.Selin itu ikan kembung betina memilki perut
yang lebih besar di bandingkan ikan kembung jantan.Ikan kembung betina memilki
bentuk tubuh pipih dengan bagian dada lebih besar dari pada bagian tubuh yang
lain dan ditutupi oleh sisik yang berukuran kecil dan tidak muda lepas.warna tubuh
biru.Sirip punggung terpisah nyata menjadi dua buah sirip,masing-masing terdiri
atas 10 hingga 11 jari-jari keras dan 12
sampai 13 jari-jari lunak.Sirip dubur berjari-jari lemah 12.Dibelakang sirip
punggung kedua dan sirip dubur terdapat 5 sampai 6 sirip tambahan yang disebut
finlet.Sirip perut terdiri dari 1 jari-jari keras dan 5 jari-jari lemah.Sirip
ekor bercagak dalam dan sirip dada lebar dan meruncing. Mata mempunyai selaput
yang berlemak ,gigi yang kecil pada tulang rahang.Tapis insang halus 29-34 pada
bagian bawah busur insang pertama tapis
panjang dan banya terlihat seolah-olah bulu ika mulutnya dibuka.Ikan ini
merupakan enos schooling fish atau ikan bergombol.
2. Ikan Tongkol
Ikan tongkol merupakan golongan dari ikan tunah
kecil.Badanya memanjang tidak bersisik kecuali pada garis rusuk.sirip punggung
pertama berjari-jari keras 15,sedangkan yang kedua jari-jari lemah 13,diikuti
8-10 jari-jari sirip tambahan.Ukuran asli ikan tongkol cukup besar,bias
mencapai satu 1 meter,dengan berat 13,6 kg.Rata-rata ikan ini berukuran
sepanang 50-69 cm.(Auzi,2008).Ikan tongkol memilki kulit yang licin berwarna
abu-abu,dagingya tebal,dan warnah daging merah tua.
Ikan tongkol terbesar berada di perairan Kalimantan,Sumatera,Pantai
India,sebelah barat Afirika barat,epang dan perairan pantai pasifik
Amerika.Ikan tongkol berkelompok bersifat karnivora enis makanya adalah
stomapoda,decapoda,coppeda,ikan kecil.Selain itu ikan tongkol merupakan ikan perenang
cepat serta akan ditangkap pada saat gelombang dan agin sedang.Ikan tongkol
hidup didaerah pantai,lepas pantai perairan Indonesia yang daerah penyebaranya
hamper sama dengan ikan cakalang yang perairan barat sumatera.
Ikan tongkol yang tergolong dalam family Scombrodae
mempunyai bentuk cerutu,daging kulit yang licin,sirip dada ang melengkung,uung
tirus,pangkalnya lebar,sirip ekor cagak dua dengan keda ujungnya panjang dan
pangkalnya bulat kecil.Menurut Rahayu (1992) ikan tongkol termasuk dalam ikan pelagis
perenang cepat,mempunyai kadar lemak yang rendah ,serta mempunyai komposisi
daging yang terdiri daging merah dan putih.Ikan tongkol masih dalam keluarga
Scombridae,bentuk tubuh serucut dengan kulit licin dan sirip dada melengkung.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan urai pembahsan tersebut diatas maka laporan
ini dapat di simpulkan bahwa ikan yang sering menjadi target penangkapan
nelayan di Namosain ada tiga jenis yaitu ikan Kembung Mas,ikan Tongkol dan Ikan
teri.Ketiga enis ikan ini adalah jenis ikan pelagis.Kembung Mas dan Ikan
Tongkol merupakan ikan perenang cepat.
5.2 Saram
Adapun sara dari laporan ini ialah kiranya tulisan dapat
dikembangkan lebih lajut sehingga dapat menjadi informasi yang bagi masyrakat
nelayan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.Hj.Tuti
Kurniawati,M.Pd 2012 Zoologi vertebrata ,HMPB painting ,Bandung
Rahardjo ,,M.F.dkk,2011
Itiology,Lubuk Agung Bandung
Z,Sutandar,1992
.Petunjuk praktikum iktiologi.Perikanan FPIK UNPAD Jatinangor
Achjar,M,1968 Perikanan
Darat Sinar Baru .Bandung
Komentar
Posting Komentar